6 Oktober 2024
Ruang A
Kata ‘abstrak’ dalam Bahasa Indonesia diserap dari kata ‘abstract’ dalam Bahasa Inggris. Asal-usul kata ini, mengandung pengertian “menarik” atau “memisahkan” dari sesuatu yang lain. Memisahkan dari apa? Dari acuan; yaitu acuan di alam nyata. Lukisan abstrak tidak hendak meniru apapun bentuk di alam nyata. Wujud yang tampak di lukisan, melédang sebagai rupa itu sendiri Dengan berpijak pada pengertian ‘memisahkan’ ini, maka jika tak ada apapun yang bisa kita kenali dalam sebuah lukisan, bukan berarti tidak ada apa-apa dalam lukisan tersebut. Pengenalan kita akan bentuk dalam lukisan toh biasanya didasarkan pada kemiripan bentuk. Dalam lukisan, sesuatu disebut “ada” biasanya karena kemiripan bentuk antara sosok dalam lukisan dengan sosok di alam nyata. Lukisan abstrak, menarik dirinya atau memisahkan dirinya, dari urusan mirip-miripan ini. Pameran ini menampilkan 7 lukisan karya Sunaryo. Abstrak adalah istilah yang bisa diterapkan pada 7 lukisan ini, walaupun masih dimungkinkan asosiasi bentuk dengan alam nyata; terutama apa-apa yang disarankan oleh judul karya. Lebih dari itu ada pula teknik kolase yang menempelkan langsung benda dari alam nyata. Namun, karya-karya ini disusun dengan pertanyaan: Apakah Anda bisa memandang apa yang ada di hadapan Anda, tanpa harus selalu mengaitkan dengan apapun yang ada di luar sana?
Kata ‘abstrak’ dalam Bahasa Indonesia diserap dari kata ‘abstract’ dalam Bahasa Inggris. Asal-usul kata ini, mengandung pengertian “menarik” atau “memisahkan” dari sesuatu yang lain. Memisahkan dari apa? Dari acuan; yaitu acuan di alam nyata. Lukisan abstrak tidak hendak meniru apapun bentuk di alam nyata. Wujud yang tampak di lukisan, melédang sebagai rupa itu sendiri Dengan berpijak pada pengertian ‘memisahkan’ ini, maka jika tak ada apapun yang bisa kita kenali dalam sebuah lukisan, bukan berarti tidak ada apa-apa dalam lukisan tersebut. Pengenalan kita akan bentuk dalam lukisan toh biasanya didasarkan pada kemiripan bentuk. Dalam lukisan, sesuatu disebut “ada” biasanya karena kemiripan bentuk antara sosok dalam lukisan dengan sosok di alam nyata. Lukisan abstrak, menarik dirinya atau memisahkan dirinya, dari urusan mirip-miripan ini. Pameran ini menampilkan 7 lukisan karya Sunaryo. Abstrak adalah istilah yang bisa diterapkan pada 7 lukisan ini, walaupun masih dimungkinkan asosiasi bentuk dengan alam nyata; terutama apa-apa yang disarankan oleh judul karya. Lebih dari itu ada pula teknik kolase yang menempelkan langsung benda dari alam nyata. Namun, karya-karya ini disusun dengan pertanyaan: Apakah Anda bisa memandang apa yang ada di hadapan Anda, tanpa harus selalu mengaitkan dengan apapun yang ada di luar sana?
""Lalu apa yang bisa kita lihat dari sebuah lukisan abstrak? Sebagai pengamat, cobalah untuk juga bersikap ‘menarik’ atau ‘memisahkan’ . Tunda sejenak kebiasaan untuk menautkan apapun yang ada dalam lukisan dengan apa-apa yang ada di alam kenyataan. Tatap bidang gambar dengan cara pandang yang ‘hening’ . Anda akan melihat banyak hal di sana. Toh apa yang disebut ‘alam’ tidak selalu berarti kenyataan di luar diri. Ada pula ‘alam’ di dalam diri kita.""
Sunaryo lahir di Banyumas, 15 Mei 1943. Setelah lulus dari Studio Seni Patung, Departemen Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ITB, Bandung. Setelah itu Sunaryo mengajar di almameternya hingga 2008. Ia memulai karirnya sebagai seniman pada akhir dasawarsa 60-an. Pada 1975 Sunaryo meneruskan studinya di Carrara, Italia, untuk mendalami teknik pahat marmer.
For more information, please contact: